Pria Tanpa Senjata di China Tolak Naik Metro Gratis Tanpa Izin Disabilitas, Serukan Aturan yang Lebih ‘Manusiawi’

Staf stasiun kereta api di China yang meminta seorang pria tak bersenjata untuk membuktikan bahwa dia cacat untuk bepergian secara gratis telah memicu gelombang kemarahan di media sosial daratan.

Li Fengqiang, memposting video pengalamannya di pintu masuk stasiun metro di Wuhan, provinsi Hubei, China tengah, di akun Douyin-nya pada 21 Maret.

Seorang anggota staf mengatakan kepadanya bahwa dia perlu menunjukkan kartu cacat yang dikeluarkan pemerintah untuk bepergian secara gratis dengan transportasi umum.

Li lupa dokumennya dan berpendapat dia tidak perlu menunjukkan bukti, tetapi diberitahu oleh staf bahwa mereka harus bertindak sesuai aturan, kemudian menawarkan untuk membayar tiket Li.

Li menolak tawaran itu dan membeli tiketnya sendiri.

Wuhan Metro meminta maaf dalam waktu 24 jam, mengatakan anggota staf telah tidak pengertian dan berjanji untuk melindungi hak penyandang cacat untuk perjalanan bebas hambatan di masa depan.

Pengamat online tidak terkesan, mengatakan itu adalah aturan perusahaan transportasi yang tidak fleksibel, bukan staf, yang salah.

“Baik staf dan pria tak bersenjata itu adalah korban dari aturan yang tidak ramah,” kata seorang pengamat online di Weibo.

Li mengatakan dia tidak memposting video untuk menyalahkan staf, tetapi untuk menyerukan lingkungan yang “lebih manusiawi” bagi para penyandang cacat.

“Banyak penyandang disabilitas sering mengalami kesulitan mengumpulkan keberanian untuk meninggalkan rumah mereka. Aturan yang tidak ramah seperti ini dapat dengan mudah membuat mereka keluar dan berkeliling,” katanya.

Seorang atlet renang penyandang cacat dan pemilik perusahaan stadion renang, Li mengatakan 70 persen staf yang dipekerjakan di perusahaannya cacat, dan dia tahu betapa sulitnya mereka bepergian setiap hari.

Menurut sebuah laporan, yang dilakukan bersama oleh Federasi Penyandang Disabilitas Tiongkok dan Asosiasi Konsumen Tiongkok pada tahun 2017, ada kurang dari 40,6 persen fasilitas bebas hambatan di Tiongkok. Fasilitas yang ada juga kurang perawatan.

China memiliki lebih dari 85 juta orang penyandang cacat, menurut pemerintah. Diperkirakan jumlahnya akan meningkat menjadi 250 juta pada tahun 2050.

Negara ini secara resmi menerapkan Undang-Undang Penciptaan Lingkungan Bebas Hambatan pada September 2023, bersumpah untuk menciptakan lingkungan yang lebih inklusif.

Undang-undang menetapkan persyaratan untuk pembangunan fasilitas yang dapat diakses dan penerapan pertukaran informasi yang dapat diakses serta layanan sosial.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *