Mantan direktur OpenAI merinci pemecatan CEO Sam Altman, mengatakan dewan mengetahui peluncuran ChatGPT di Twitter

“Ketika ChatGPT keluar pada November 2022, dewan tidak diberitahu sebelumnya tentang itu,” kata Toner di podcast. “Kami belajar tentang ChatGPT di Twitter.”

Peluncuran ChatGPT perusahaan relatif tenang: OpenAI hanya menyebut chatbot sebagai model kecerdasan buatan (AI) yang “berinteraksi dengan cara percakapan”. Tetapi selama beberapa hari dan minggu berikutnya, kemampuan ChatGPT untuk menghasilkan teks yang terdengar seperti manusia membuatnya menjadi hit besar, dan membantu membuka jalan bagi booming AI saat ini.

OpenAI tidak segera memberikan komentar.

Dalam sebuah pernyataan yang diberikan kepada podcast TED, kepala dewan OpenAI saat ini, Bret Taylor mengatakan, “Kami kecewa bahwa Ms. Toner terus meninjau kembali masalah ini.”

Dia juga mengatakan bahwa tinjauan independen terhadap pemecatan Altman “menyimpulkan bahwa keputusan dewan sebelumnya tidak didasarkan pada kekhawatiran mengenai keselamatan atau keamanan produk, laju pengembangan, keuangan OpenAI, atau pernyataannya kepada investor, pelanggan, atau mitra bisnis.”

Taylor juga mengatakan bahwa “lebih dari 95 persen karyawan” meminta pemulihan Altman, dan bahwa perusahaan tetap fokus pada “misinya untuk memastikan AGI bermanfaat bagi seluruh umat manusia”.

Alasan dewan untuk memecat Altman telah menjadi sumber spekulasi kuat di Silicon Valley. Pada saat itu, dewan hanya mengatakan bahwa Altman belum “jujur secara konsisten” dalam interaksinya dengan para direktur. Pada bulan-bulan berikutnya, rincian baru terungkap tentang ketegangan antara Altman, dewan dan beberapa karyawan.

Dalam podcast tersebut, Toner juga mengatakan bahwa Altman tidak mengungkapkan keterlibatannya dengan dana awal OpenAI. Dan dia mengkritik kepemimpinannya tentang keselamatan.

“Pada beberapa kesempatan, dia memberi kami informasi yang tidak akurat tentang proses keselamatan formal yang memang dimiliki perusahaan,” katanya, “yang berarti bahwa pada dasarnya tidak mungkin bagi dewan untuk mengetahui seberapa baik proses keselamatan itu bekerja atau apa yang mungkin perlu diubah.”

Toner mengatakan bahwa setelah bertahun-tahun peristiwa seperti itu, “kami berempat sampai pada kesimpulan bahwa kami tidak bisa mempercayai hal-hal yang Sam katakan kepada kami”.

Dalam sebuah artikel di Economist selama akhir pekan, Toner dan Tasha McCauley, mantan direktur lainnya, menguraikan pemikiran mereka, mengatakan bahwa OpenAI tidak diposisikan untuk mengatur dirinya sendiri dan bahwa pemerintah harus campur tangan untuk memastikan bahwa AI yang kuat dikembangkan dengan aman.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *