KUALA LUMPUR – Mantan perdana menteri Malaysia Mahathir Mohamad, yang berusaha kembali ke kursi perdana menteri untuk ketiga kalinya, kini telah memberikan dukungannya di belakang pemimpin Parti Warisan Sabah Shafie Apdal sebagai Perdana Menteri oposisi yang ditunjuk dalam hal pemilihan cepat.
Keputusan ini muncul setelah kebuntuan selama seminggu dalam koalisi longgar partai-partai oposisi yang membuat mereka terpecah antara mendukung Mahathir atau mantan wakilnya Anwar Ibrahim sebagai kandidat PM.
Tun Dr Mahathir menyatakan dia menyokong Shafie, Ketua Menteri semasa negeri Sabah Borneo, dalam satu kenyataan yang dikeluarkan pada Sabtu (27 Jun).
Mahathir mendakwa keputusan untuk menyokong Shafie dibuat secara kolektif oleh para pemimpin Warisan, Parti Aksi Demokratik (DAP) dan Parti Amanah Negara semasa mesyuarat informal pada hari Kham, tanpa persetujuan Parti Keadilan Rakyat (PKR) Datuk Seri Anwar.
“Kami sepakat dengan suara bulat untuk mencalonkan Shafie Apdal sebagai kandidat perdana menteri,” kata Mahathir, seraya menambahkan bahwa dia terbuka untuk tidak mencalonkan diri sebagai nominasi perdana menteri.
Mahathir berkata para pemimpin pada mesyuarat itu mencadangkan agar Anwar menjabat sebagai salah satu daripada dua timbalan perdana menteri di bawah Shafie, dengan anak Dr Mahathir, Datuk Seri Mukhriz Mahathir menjabat sebagai timbalan perdana menteri kedua.
“Saya berharap ini dapat diterima oleh rakyat sebagai bukti bahwa mereka yang berada di oposisi tidak mengejar kekuasaan atau uang,” katanya.
Koalisi oposisi, yang dijuluki Pakatan Harapan Plus, telah melihat hubungan dalam jajarannya tegang setelah PKR Anwar menolak untuk mendukung proposal agar Mahathir kembali sebagai Perdana Menteri selama enam bulan, jika mereka merebut kekuasaan federal.
Mahathir, sebagai imbalannya, mengancam akan memutuskan hubungan dengan PKR dan hanya bekerja dengan dua partai Pakatan Harapan (PH) lainnya, DAP dan Amanah.
Baik DAP dan Amanah telah mendukung upaya Mahathir untuk kembali sebagai kandidat perdana menteri koalisi, tetapi mengatakan dalam sebuah pernyataan bersama pada hari Sabtu bahwa pencalonan Shafie pertama-tama harus dibahas oleh kepemimpinan partai pusat mereka.
PKR bersikeras menjadikan Anwar sebagai kandidat Perdana Menteri oposisi dan pertanyaan apakah Mahathir menghapus dirinya dari persamaan akan mengubah sikap mereka tetap ada.
Para pemimpin dari partai Warisan Shafie telah menikmati prospek seorang kandidat dari negara bagian Sabah dan Sarawak di Kalimantan menjadi Perdana Menteri Malaysia untuk pertama kalinya.
“Aspirasi untuk melihat seorang Sabahan (atau Sarawakian) memimpin Malaysia sebagai Perdana Menteri suatu hari nanti bukanlah tidak mungkin,” kata wakil presiden partai Junz Wong yang diposting di halaman Facebook-nya kemarin.