Jokowi mendapat suntikan Sinovac kedua saat kasus melonjak melewati satu juta di Indonesia

JAKARTA (BLOOMBERG/XINHUA) – Presiden Indonesia Joko Widodo menerima dosis kedua vaksin Covid-19 buatan Sinovac Biotech di Istana Kepresidenan di Jakarta pada Rabu (27 Januari), satu hari setelah negara itu mencatat lebih dari satu juta infeksi.

“Seperti dua minggu lalu, tidak ada rasa sakit,” kata Jokowi setelah vaksin disuntikkan.

Hampir 250.000 petugas kesehatan telah diberi suntikan pertama sejak program dimulai dua minggu lalu. Pemerintah menargetkan jumlahnya meningkat menjadi antara 900.000 dan satu juta setiap hari, Widodo, yang dikenal sebagai Jokowi, mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu.

Jokowi menerima suntikan vaksin Covid-19 pertamanya pada 13 Januari.

Juru bicara Satgas Covid-19 Indonesia Reisa Broto Asmoro mengatakan dosis pertama ditujukan untuk memperkenalkan vaksin ke sistem kekebalan tubuh, sedangkan dosis kedua untuk memperkuat respons kekebalan yang telah terbentuk sebelumnya.

“Antibodi ini akan optimal dalam 14-28 hari setelah injeksi kedua,” tambah Asmoro.

Indonesia telah menetapkan target pemberian vaksin Covid-19 kepada 181,5 juta orang hingga tahun depan untuk menciptakan kekebalan kelompok dan mengakhiri pandemi.

Vaksinasi periode pertama dilakukan pada Januari hingga April 2021, untuk menginokulasi 1,3 juta tenaga medis, 17,4 juta pekerja publik, dan 21,5 juta lansia.

Periode kedua akan berlangsung dari April 2021 hingga Maret 2022 untuk memberikan vaksin kepada 63,9 juta orang rentan dan 77,4 juta lainnya.

Ekonomi terbesar di Asia Tenggara menambahkan 13.094 kasus baru dalam 24 jam hingga tengah hari pada hari Selasa, menjadikan totalnya menjadi 1.012.350, yang terburuk di kawasan ini. Sekitar 336 orang meninggal dan 10.868 pulih dari penyakit itu selama periode yang sama, kata pemerintah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *